Senin, 30 Juni 2014

Durian dan kamus besar sisilah keluarga Dayak yang terekam dalam KOMPOKNG ( Kebun Durian tua )


Durian and large dictionaries of Dayak family tree recorded in KOMPOKNG  
(old Durian Garden)


Durian dan kamus besar sisilah keluarga Dayak yang terekam dalam KOMPOKNG ( Kebun Durian tua ). Di kebun tersebut, para keturunan penanam berkumpul saling bernostalgia dengan cara menunggu durian jatuh dari pohonnya. Saat sengang, diselingi cerita dan makan makan hutan- al buah dan sayur hutan.

Budaya KOMPOKNG masih dan tetap terpelihara bagi warga Dayak- khususnya Dayak Kanayatn yang ada di Desa Keranji Mancak dusun Kalawit KabLandak.


Kebun durian ini ditanam ayahnya Ne Makat ( Tahun 1900-an ), Ne Makat melahirkan generasi ke dua ( Tahun 1930-1940-an ) , dari generasi ke-dua melahirkan generasi ke 3 ( pada tahun 1950-1960-an)Saat ini, generasi ke 4
( tahun 1970-2000-an) dan generasi ke 5 tahun 2000- 2020 an.








Nyantu Duriatn ( To collect durians )


Pondok durian (  hut durian   )


Durian and large dictionaries of Dayak family tree recorded in KOMPOKNG (old Durian Garden). In this garden, the descendants of growers gather to reminisce with each other by means waiting for durian falling from the tree. When When leisure time, interspersed with stories and ate-al forest fruits and wild greens.
 
Culture and KOMPOKNG still be maintained for Dayak residents-especially the Dayak Kanayatn in the village: Keranji Mancal, Hamlet: Kalawit District of Landak.

The
durians were planted by  father of Ne Makat (in  1900), Ne Makat generation gave brith for the 2nd generations - Besek ( in 1930 to 1940's), from 2nd generation gave birth to 3rd
generations- Jaharen, Siun, Boan and Ruji the children of Besek  (in the 1950s and 1960s) Currently to 4th generation-I,  my brothers and Sisters  (1970-2000s) and the 5th generation - Our children from 2000 to 2020's .






Pengumpul durian ( Durian collectors )


Jumat, 27 Juni 2014

REBUNG ( BAMBOO SHOOTS )


Rebung 
1). Batukng ( Kanayatn )
 

 







2). Buluh ( Kanayatn )
 



Note: Rebungnya tidak bisa dimakan.

 
3). Tarekng / Munti' ( Kanayatn )










 
4). Aur   ( Kanayatn )


Note: Rebungnya tidak bisa dimakan.
5). Tarekng Kuning   ( Kanayatn )

Note: Rebungnya tidak bisa dimakan.
 
 

Kamis, 26 Juni 2014

We're Waiting durians fall to be collected and marinated

We're Waiting durians fall to be collected and marinated
 
Kami sedang Menunggu durian jatuh untuk dikumpulkan dan  dibuat tempoyak
 




























































Jumat, 20 Juni 2014

RAPAT KOORDINASI KEMENTERIAN PDT DI MAKASAR ( 16 - 20 JUNI 2014 )



RAPAT KOORDINASI KEMENTERIAN PDT 
DI MAKASAR
( 16 - 20  JUNI 2014 )


 Pejabat Kementerian PDT


Yohanes Ngalai Nobessito


Satu dari sudut Makasar



Hotel Sahid Jaya
( Tempat Rakor KPDT )

Senin, 09 Juni 2014

The Dayak of Kanayatn


"Land Dayak" or " Land Djak"
 The Dayak of Kanayatn 


Cordiline red sister


Traditional weapons- Tangkitn

Kanayatn Dayak is one of the several hundred sub-tribes who inhabit the island of Borneo Dayak, precisely in the Landak district, Pontianak district, Kubu Raya District, as well as Bengkayang.Dayak Kanayatn grouped into clumps Land Dayak group-Klemantan by HJ Mallinckrodt (1928).  
But According C.H. Duman (1929), is part of a Dayak Kanayatn  Ot Danum Clump-Maanyan-Ngaju. However, research by W.Stohr (1959) states that opinions CH Duman is wrong because when viewed from the region, language, and customs law, Dayak Kanayatn not show an association with clumps group Ot-Danum-Maanyan Ngaju, but more to the group Land Dayak-Klemantan. Even the naming name Landak  District is based on the majority Dayak community Kanayatn which is part of the clump Dayak (Land Dayak or Land Djak in Dutch spelling).Dayak Traditional clothing made of leather Kanayatn Tarab or Kapuak / Kapoa '. Her dress is called a vest-shaped shirt or dress Marote installments. Cawatnya made of woven wood or leather called Kapoa '. As well as the crown or headband that is in a language called Tangkulas ahe. Tangkulas is usually decorated with feathers Ruai / Argus King, and Hornbill feathers. Sometimes, if no Ruai feathers, could be replaced with Red leaf of Rinyuakng 
( Rinjuang ).

Besides traditional weapons Tangkitn / Parang Pandat and Shield (Jabakng / Gunapm) is a men's custom clothing completeness.

The traditional ceremony is usually held by these tribes, among others Up Dango Feast, Babalak Feast, Panganten Feast, Notokng Feast , and others.

Dayak Customary Council

Dayak Kanayatn adalah salah satu dari sekian ratus sub suku Dayak yang mendiami pulau Kalimantan, tepatnya di daerah kabupaten Landak, Kabupaten Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Serta Kabupaten Bengkayang.

Dayak Kanayatn dikelompokan ke dalam golongan rumpun Land Dayak-Klemantan oleh H.J. Mallinckrodt (1928). Namun Menurut C.H. Duman (1929), Dayak Kanayatn adalah bagian dari Rumpun Ot Danum-Maanyan-Ngaju. Akan tetapi penelitian oleh W.Stohr (1959) menyatakan bahwa pendapat C.H. Duman adalah salah karena jika dilihat dari wilayah, bahasa, serta hukum adat, suku Dayak Kanayatn tidak menunjukan adanya hubungan dengan kelompok Rumpun Ot Danum-Maanyan-Ngaju, akan tetapi lebih mengarah pada kelompok Land Dayak- Klemantan. Bahkan pemberian nama nama Kabupaten Landak didasarkan pada masyarakat mayoritasnya yaitu Dayak Kanayatn yang merupakan bagian dari rumpun Dayak Darat (Land Dayak atau Land Djak dalam ejaan Belanda).

Pakaian Tradisional suku Dayak Kanayatn terbuat dari kulit Tarab atau Kapuak/Kapoa'. Bajunya berbentuk Rompi yang disebut Baju Marote atau baju uncit. Cawatnya terbuat dari Kain tenun atau kulit Kayu yang disebut Kapoa'. Serta mahkota atau ikat kepala yang dalam bahasa ahe disebut Tangkulas. Tangkulas ini biasanya dihiasi dengan bulu Ruai/Kuau Raja, serta bulu Enggang. Terkadang, jika bulu burung Ruai tidak ada, bisa diganti dengan Anjuang Merah (Hanjuang). Selain itu senjata tradisional Tangkitn/Parang Pandat serta Perisai (Jabakng/Gunapm) merupakan kelengkapan pakaian adat pria.

Upacara adat yang biasa diadakan oleh suku ini antara lain Naik Dango, Gawe Babalak,Gawe Panganten Notokng, dan lain-lain.

Motif- Pabayo
Kanayatn Dayak is een van de enkele honderden sub-stammen die het eiland Borneo Dayak bewonen, precies in de wijk Porcupine, district Pontianak, Kubu Raya District, evenals Bengkayang.Dayak Kanayatn gegroepeerd in groepjes Land Dayak groep-Klemantan door HJ Mallinckrodt (1928). Maar Volgens C.H. Duman (1929), maakt deel uit van een Kanayatn Dayak Ot Danum Klomp-Maanyan-Ngaju. Echter, onderzoek door W.Stohr (1959) stelt dat adviezen CH Duman is verkeerd, want gezien vanuit de regio, taal-en douanerecht, Dayak Kanayatn geen vereniging met klonten groep Ot-Danum-Maanyan Ngaju laten zien, maar meer aan de groep Land Dayak-Klemantan. Zelfs de naamgeving naam Porcupine District is gebaseerd op de meerderheid Dayak gemeenschap Kanayatn die deel uitmaakt van de klomp Dayak Leger (Land Dayak of Land Djak in de Nederlandse spelling).Dayak Traditionele kleding gemaakt van leer Kanayatn Tarab of Kapuak / Kapoa '. Haar jurk heet een vest-vormige shirt of jurk Marote termijnen. Cawatnya gemaakt van geweven hout of leer genoemd Kapoa '. Naast de kroon of hoofdband die in een taal genaamd Tangkulas ahe. Tangkulas is meestal versierd met veren Ruai / Argus King, en Hornbill veren. Soms, wanneer geen Ruai veren, kunnen worden vervangen door Red Anjuang (Hanjuang). Naast de traditionele wapens Tangkitn / Parang Pandat en Shield (Jabakng / Gunapm) is een mannen aangepaste kleding volledigheid.

De traditionele ceremonie wordt meestal gehouden door deze stammen, oa Up Dango, Babalak Feestje, Panganten Feestje,  Notokng Feestje , en anderen.










Clothing of the  Dayak Art

 Kanayatn达雅是几百个分部落谁居住婆罗洲达雅的岛屿之一,正是在豪猪区,坤甸区,库布芝区,以及Bengkayang。达雅Kanayatn分为团块土地达雅组Klemantan由HJ马林克罗特(1928)。但据C.H.都蛮(1929年),是一个Kanayatn达雅Ot的丹浓丛 - Maanyan-Ngaju的一部分。然而,W.Stohr(1959)的研究指出,意见CH都蛮是错误的,因为来自该地区,语言和海关法看时,达雅Kanayatn没有显示与团块组OT-达奴姆-Maanyan Ngaju的关联,但更重要的组土地达雅-Klemantan。即使是名字命名豪猪区是基于大多数达雅社区Kanayatn这是丛达雅军(达雅土地或土地Djak在荷兰语拼写)的一部分。制成的皮革Kanayatn Tarab或Kapuak / Kapoa'​​达雅传统服装。她的衣服被称为背心形的衬衫或连衣裙marote的分期付款。 Cawatnya用织木材或皮革称为Kapoa'​​的。以及冠或头带是在一个名为Tangkulas AHE语言。 Tangkulas通常装饰着羽毛Ruai /阿格斯王,犀鸟羽毛。有时,如果不Ruai羽毛,可以被替换为红色Anjuang(Hanjuang)。除了传统的武器Tangkitn /帕朗Pandat和盾(Jabakng / Gunapm)是一个男人的定制服装完整性。传统的仪式通常是由这些部落举行,其中包括最高男子,Babalak制作,制作Panganten Notokng,和其他人。



Dishes to welcome the guests

Minggu, 08 Juni 2014

RUBBER


KARET
GATAH ( KANAYATN )
RUBBER 


KARET ALAM
Karet alam Sudah ada sejak jaman penjajahan- Hindia Belanda dan Jepang  dan merupakan pekerjaan utama masyarakat Borneo, selain berladang. 

Natural rubber has been around since the era- Dutch colonial Indies and Japan and is the main occupation of Borneo society, in addition to farming.

KARET UNGUL
Karet unggul, merupakan usaha pemerintah pada tahun 1980-an dalam peremajaan karet alam dengan mendatangkan penyuluh dari Jawa Barat ( Era Disbun )

Rubber superior, was the government's efforts in the 1980s in the rejuvenation of natural rubber by bringing extension of West Java (Era Disbun)

 BIJI KARE


 KARET BEKU


BIBIT KARET